Ruang (2)
Sebuah kisah tentang ruang. Sang kakek benar-benar menghukum mereka pagi harinya. Semalam, saat mereka memasuki pondok, kakek sudah menunggu mereka di depan perapian. Tubuh kerempengnya tak menghalanginya untuk menjewer telinga kedua anak itu. Janggut tipisnya bergoyang-goyang saat dia menceramahi bahwa 'Pergaulan remaja di Asteria terlalu liar!' dan 'Jika lain kali kalian pualng melewati batas waktu, aku tak akan membukakan pintu lagi! Biar kalian tidur di luar! Buat api sendiri!'. Jadi keesokan harinya dibuatnya Rigel dan Akha menyerok salju seharian. "Jangan masuk bila halaman rumah belum bersih, makan kalian akan kuantar ke halaman," katanya sebelum mengunci pintu pondok. Meninggalkan cucu-cucu itu dengan dua sekop berkarat. "Hari minggu! Seharusnya aku kencan dengan Astrid hari ini!" Akha langsung melemparnya dengan bongkahan salju. "Kau pikir aku juga senang melakukan ini?" Rigel tertawa kecil, "Setidaknya Uwai tidak pernah pi