Postingan

Ruang (2)

  Sebuah kisah tentang ruang. Sang kakek benar-benar menghukum mereka pagi harinya. Semalam, saat mereka memasuki pondok, kakek sudah menunggu mereka di depan perapian. Tubuh kerempengnya tak menghalanginya untuk menjewer telinga kedua anak itu. Janggut tipisnya bergoyang-goyang saat dia menceramahi bahwa 'Pergaulan remaja di Asteria terlalu liar!' dan 'Jika lain kali kalian pualng melewati batas waktu, aku tak akan membukakan pintu lagi! Biar kalian tidur di luar! Buat api sendiri!'. Jadi keesokan harinya dibuatnya Rigel dan Akha menyerok salju seharian. "Jangan masuk bila halaman rumah belum bersih, makan kalian akan kuantar ke halaman," katanya sebelum mengunci pintu pondok. Meninggalkan cucu-cucu itu dengan dua sekop berkarat. "Hari minggu! Seharusnya aku kencan dengan Astrid hari ini!" Akha langsung melemparnya dengan bongkahan salju. "Kau pikir aku juga senang melakukan ini?" Rigel tertawa kecil, "Setidaknya Uwai tidak pernah pi

Ruang (1)

Sebuah kisah tentang ruang. Angin-angin tak pernah berbohong ketika mereka sampaikan musim dingin lewat siur-siur perjalanan mereka. Menggugurkan daun-daun mapel. Menerbangkannya ke Danau Rosemary yang setengah membeku. Para perempuan menutup kepala mereka dengan syal, menjaga rambut mereka dari siur angin nakal. Sementara para lelaki sibuk mengumpulkan kayu-kayu bakar untuk persediaan musim salju. Anak-anak mereka membangun bukit dedaunan dan bersembunyi di dalamnya. Musim dingin, tanah Asteria mulai menebal dibuatnya. Asteria, yang orang-orang sebut sebagai kota para pedagang, tak menunjukkan redup gemilaunya. Di bawah tebing Rald itu, Asteria tetap hidup merayakan turunnya salju. Lampu warna-warni dipasang, tenda-tenda ditandu, diserok pula salju dari setiap gang kecil itu. Sungguh, tak ada pendatang yang sanggup mengalihkan pandang dari kota ini. Tak terkecuali Akha yang mengetukkan kakinya di pinggir tebing Rald, memandang Asteria lewat mata setengah sayunya. "Indah kan?"

Ruang (0)

Sebuah kisah tentang ruang.   "Bang, turun di sini!" seruku sambil bergelantung di pintu angkot. Angkot biru yang kunaiki langsung berhenti. Aku rogoh kantungku dan memberikan beberapa lembar rupiah pada si pak supir. "Makasih, bang. Yuk, nek." Aku cepat-cepat menggandeng nenek turun dari angkot biru yang siap tancap gas itu. Kendaraan-kendaraan di belakang kami sudah ribut karena angkot biru di depan mereka berhenti tiba-tiba. Daerah sumpek itu sedang ramai dan wangi kue pinggir jalan tercium dari mana-mana. Abang-abang berseru dari tiap toko-toko mereka, Namun, bukan pasar ini yang menjadi tujuanku dan nenek datang kemari, melainkan supermarket yang berada tak jauh dari sini. Nenek tiba-tiba memegang tanganku bersamaan dengan tekstur kertas yang langsung kusadari keberadaannya. "Jajanlah dulu. Nanti susul nenek ke supermarket," pesan nenek sembari menepuk pelan tanganku yang mengepal. Nenek tersenyum singkat sebelum berbelok menuju supermarket. Seakan-ak

Cara Praktis Menulis Buku

Cara Praktis Menulis Buku oleh: Balqis hingga hari ini professi penulis merupakan professi yang cukup di hargai dan dihormati. Banyak diantara kita yang ingin menjadi penulis namun masih banyak yang tidak bisa mewujudkannya. Hal ini dapat terjadi karena kita tidak mencoba belajar menulis setiap hari, kita kerap sekali dihadapkan pada kendala saat menulis. mungkin kita berpikir jika kita tidak berbakat dalam menulis, namun sebenarnya kita hanya peerlu melatihnya. Kita juga sering mengeluh jika kita tak mempunyai ide, namun sebenarnya kita dapat membiarkan ide kita mengalir tanpa di paksakan. yang ketiga, masih banyak orang yang tidak suka menulis, lalu juga ada alasan tidak ada waktu untuk menulis, juga tidak berani menerima kritik. lalu apa lagi? kendala yang lain dapat berasal dari kita sendiri, seperti motivasi. Jadi bagaimana kita memulai menulis? pertama-tama mari kita awali dengan pertanyaan 'mengapa kita menulis?'

CIta-cita Anak Labschool

Gambar
Halo teman-teman! Hari ini aku akan bercerita sedikit tentang cita-citaku. Kalian tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya cita-cita. Semua orang pasti memiliki cita-cita. baik yang muda, maupun yang dewasa. bahkan dari kecil, kita sudah sering membayangkan 'aku saat besar ingin menjadi apa ya...'.  Sama halnya seperti sekarang. Sekarang aku juga masih sering berandai-andai tentang masa depanku. Dulu saat masih kecil, aku punya cita-cita yang sangat beragam, mulai dari dokter hingga pelukis. namun semakin aku tumbuh besar, aku mulai dapat menentukan cita-citaku. Aku mulai menentukan cita-citaku melalui  hobiku, dan aku pun mulai menginginkan cita-cita yang berhubungan dengan desain. Seperti arsitek, desinger interior dan semacamnya.  Itu adalah cita-citaku untuk jangka panjang. Dan untuk sekarang, sebagai seorang anak 9 SMP yang ku cita-citakan adalah mendapatkan nilai terbaik untuk ujian nasional nanti. Beberapa bulan lagi, kami akan menjalani ujian nasi

Liburan Sekolahku

Gambar
Liburan Sekolahku Pada awal liburanku tahun ini kami belum sama sekali merencanakan tentang apa yang akan dilakukan saat liburan, kami biasanya hanya pergi rekreasi ke Mall atau ke rumah saudara. Pada suatu hari pamanku datang bersama sepupuku. Jadi, sepupuku ini di titipkan dengan keluargaku karena pamanku ada urusan sementara. Aku, adiku dan sepupuku banyak menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan. Entah itu pergi ke taman atau ke Mall. Pada hari selanjutnya sepupuku akhirnya dijemput oleh pamanku untuk pulang.  Karena setelah itu aku hanya menghabiskan waktuku di rumah, jadi aku terkadang mengobrol dengan adikku untuk memberitahu ide liburan ke luar kota kepada orangtua kami. Orangtua kami pun setuju jika kami ingin pergi liburan ke luar kota. Kami sekeluarga pun berusaha mencari destinasi-destinasi wisata yang bagus dan juga terjangkau harganya. Kami juga membicarakannya dengan om kami yang kebetulan juga berencana liburan ke luar kota. namun merencakan liburan tidak

Contoh kartul SMP Labschool Jakarta

Saat berada di kelas delapan, siswa-siswi SMP labschool Jakarta di wajibkan membuat karya tulis, pembuatan karya tulis ini memakan waktu selama kurang lebih tiga bulan. Ini adalah salah satu contoh karya tulis 2019. Contoh karya tulis dapat dilihat disini Semoga membantu....